Ya, membeli asuransi untuk pertama kali memang membingungkan karena umumnya kita belum mengetahui indikator yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk asuransi.
Hal ini sebenarnya wajar saja karena cakupan perlindungan asuransi sangat luas karena berhubungan dengan hampir semua lini kehidupan seperti kesehatan, kendaraan, perjalanan, dan hunian.
Itu sebabnya dalam artikel ini kabarsoloraya merangkum 10 pertanyaan tentang asuransi yang harus Anda tanyakan sebelum membeli agar bisa mendapatkan perlindungan maksimal dari produk yang Anda beli.
1. Apa Manfaat dari Memiliki Asuransi?
Tak sedikit dari kita yang masih meragukan manfaat asuransi meski perusahaan yang menyediakan layanan ini semakin banyak dengan produk yang beragam.
Asuransi merupakan suatu tindakan yang dilakukan perusahaan asuransi untuk bertanggung jawab kepada nasabahnya atas ganti rugi yang meliputi lini kesehatan, jiwa, hunian, dan kendaraan dari kejadian yang tak bisa dihindari (kehilangan, kerusakan, atau kematian).
Dengan demikian, asuransi menjadi alat untuk mengurangi risiko keuangan karena pada dasarnya pemilik polis membagi kerugiannya dengan perusahaan asuransi.
Manfaat asuransi secara umum di antaranya:
- Memberi ketenangan dan rasa aman dalam hidup secara jangka panjang
- Dapat digunakan untuk tabungan dan berinvestasi
- Meminimalisir kerugian karena biaya dan manfaat didistribusikan dengan lebih adil
- Memberikan kepastian dari suatu keadaan yang merugikan
- Bisa dijadikan jaminan kredit
- Dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha
2. Bagaimana Cara Memilih Asuransi yang Tepat?
Otoritas Jasa Keuangan memberikan tips memilih dan menggunakan produk asuransi, yaitu.
- Jangan memilih produk asuransi karena promo dan hadiah yang ditawarkan atau karena terpaksa.
- Pilih produk asuransi sesuai dengan kebutuhan.
- Pilih premi asuransi yang sesuai dengan kemampuan finansial.
- Lakukan konsultasi dengan pihak-pihak memahami asuransi.
- Pastikan Agen asuransi yang membantu mengurus pembelian produk asuransi adalah agen yang memiliki sertifikat.
- Cek track record perusahaan Asuransi yang akan Anda pilih, terutama yang terkait dengan pelayanan klaim.
- Pastikan perusahaan Asuransi yang akan dipilih telah terdaftar di OJK dan Asosiasi.
- Perhatikan kekuatan keuangan perusahaan Asuransi.
- Perhatikan gambaran tentang kualitas jasa yang diberikan oleh perusahaan.
3. Apa Saja yang Risiko Ditanggung Perusahaan Asuransi?
Risiko asuransi adalah ketidakpastian akan terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian finansial.
Bentuk-bentuk risiko bermacan-macam diantaranya:
- Risiko murni: akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even. Contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
- Risiko partikular: berasal dari individu dan dampaknya lokal. Contohnya pesawat jatuh, tabrakan mobil, dan kapal kandas.
- Risiko fundamental: bukan berasal dari individu dan dampaknya luas. Contohnya badai, gempa bumi dan banjir.
Patut Anda ketahui bahwa tidak semua risiko dapat Anda asuransikan. Risiko yang ditanggung perusahaan asuransi tergantung dari jenis asuransi yang Anda beli (jiwa, kesehatan, kendaraan, dan hunian). Akan tetapi umumnya risiko yang dapat diasuransikan meliputi:
- Risiko yang dapat diukur dengan uang
- Risiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi)
- Risiko murni (risiko yang tidak mendatangkan keuntungan)
- Risiko partikular (risiko dari sumber individu)
- Risiko yang terjadi secara tiba-tiba
- Insurable interest (tertanggung memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan)
- Risiko yang tidak bertentangan dengan hukum
4. Seberapa Luas Jaringan Rekanan Perusahaan Asuransi?
Pertanyaan ini biasanya menjadi pertanyaan tentang asuransi yang berhubungan dengan kemudahan tertanggung untuk mendapatkan perawatan (asuransi kesehatan) dan perbaikan (asuransi kendaraan) secepatnya.
Untuk mengetahuinya, Anda dapat melihat bagian jaringan rumah sakit dan bengkel rekanan dari perusahaan asuransi yang Anda pilih di situs resmi perusahaan.
Cakupan rumah sakit atau bengkel rekanan juga dapat menjadi salah satu standar kredibilitas perusahaan asuransi. Bila Anda mendaftar, tanyakan secara rinci terkait dengan seberapa luas jaringan rekanan ini.
Apabila Anda memiliki rumah sakit atau bengkel favorit, tanyakan apakah rumah sakit dan bengkel tersebut ada dalam daftar rekanan.
5. Berapa Biaya Premi yang Harus Dibayar dan Lama Kewajiban Membayarnya?
Ini juga merupakan pertanyaan tentang asuransi yang wajib Anda ajukan karena Anda jangan membeli produk asuransi yang harga preminya lebih dari kemampuan finansial Anda.
Sebagai informasi, besaran premi ditentukan oleh perusahaan asuransi berdasarkan jumlah atau nilai pertanggungan. Untuk harga premi tiap perusahaan asuransi bermacam-macam. Umumnya tergantung dari:
- Jenis barang yang diasuransikan
- Jenis alat pengangkut barang atau alat transportasi yang digunakan
- Kondisi barang yang diasuransikan
- Cara penyimpanan serta pengaturan barang dalam proses pengangkutan
Sementara khusus pada asuransi jiwa, beberapa faktor yang mempengaruhi besaran premi antara lain:
- Usia tertanggung
- Kebiasaan merokok
- Riwayat kesehatan
- Jenis pekerjaan
- Masa pertanggungan
- Jumlah uang pertanggungan
6. Apa yang Terjadi Jika Telat atau Gagal Membayar Premi?
Telat karena lupa, sibuk, atau faktor lainnya sering terjadi. Jika ini yang sedang Anda alami, cek kembali aturan pembayaran premi yang tertera dalam polis.
Secara umum pembayaran premi yang terlambat dapat menyebabkan:
- Status kepersertaan Anda akan ditangguhkan untuk sementara waktu sampai Anda membayar premi yang telah disepakati sebelumnya.
- Terus menerus telat bayar premi dan tak kunjung membayarnya, kemungkinannya adalah status kepesertaan Anda akan dinonaktifkan.
- Anda bisa dikenakan denda, Akan tetapi, ini tergantung dari perusahaan asuransi yang Anda pilih karena tidak semua perusahaan menerapkan denda.
- Klaim bisa ditolak.
- Nilai investasi tidak berkembang.
Sementara itu, jika ditengah jalan Anda tidak mampu lagi membayar premi karena permasalah finansial. Disarankan untuk segera menelpon perusahaan Asuransi Anda untuk mendapatkan solusi. Umumnya perusahaan memberikan masa tunggu yang artinya ketika sudah masuk dalam waktu jatuh tempo dan Anda belum membayar, polis tidak akan ditutup.
7. Berapa Besar Limit Pertanggungan atau Total Nilai Klaim yang Diterima?
Pertanyaan tentang asuransi ini berhubungan dengan perencanaan keuangan pribadi Anda dan sangat penting untuk diajukan.
Hal ini agar Anda sebagai calon pemegang polis mengetahui perlu atau tidaknya menyiapkan dana darurat jika klaim yang Anda ajukan nilainya melebihi limit.
Untuk itu, cek dengan baik dan teliti peraturan mengenai limit pertanggungan yang akan Anda terima karena setiap perusahaan asuransi memiliki aturan yang berbeda-beda.
8. Apakah Polis Asuransi Bisa Dibatalkan?
Apabila Anda ingin polis dibatalkan, Anda bisa menghubungi perusahaan asuransi untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait hal ini karena tiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda-beda.
Secara umum, polis asuransi bisa dibatalkan dan memiliki prosedur pembatalan. Anda dapat membatalkan polis dan mendapatkan semua uang yang sudah dibayarkan selama waktu cooling off atau 14 hari setelah membeli asuransi.
Akan tetapi, jika sudah melewati masa tersebut, terdapat aturan yang harus dipatuhi sesuai dengan ketentuan perusahaan asuransi Anda.
9. Bagaimana Cara Klaim Asuransi?
Pertanyaan tentang asuransi ini biasanya sudah tertera dalam polis yang dipegang oleh pemilik polis. Tetapi umumnya cara klaim asuransi adalah:
- Mengisi formulir
- Mengumpulkan seluruh dokumen yang diminta
- Menyerahkan dokumen dan formulir ke perusahaan asuransi
Sebelum terjadi permasalahan ketika mengajukan klaim, sebaiknya Anda pilih perusahaan yang memiliki sistem tidak berbelit-belit. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan riset mengenai perusahaan asuransi tujuan Anda.
Hal ini bisa dilakukan dengan riset secara daring atau bertanya kepada orang-orang di sekitar Anda. Pelajari fasilitas yang mereka tawarkan sebelum mengambil keputusan.
10. Apakah Ada Klaim Maksimal?
Pertanyaan ini berhubungan dengan besaran nilai klaim dan jangka waktu klaim asuransi. Setiap perusahaan asuransi memiliki peraturan masing-masing dalam menentukan nilai klaim maksimal yang bisa dicairkan.
Ada kemungkinan apabila Anda sering mengajukan klaim maka limit akan habis. Untuk klaim berikutnya, perusahaan asuransi akan menolak.
Biasanya informasi mengenai peraturan klaim maksimal bisa di cek di situs resmi perusahaan asuransi.
Sementara itu terkait batas waktu klaim, misalnya, untuk asuransi kesehatan, ada perusahaan yang memberi waktu untuk klaim maksimal 30 hari sejak tertanggung menjalankan perawatan.