Rekomendasi para analis pada prospek bisnis yang cerah di 2022

Rekomendasi para analis pada prospek bisnis yang cerah di 2022
pt astra internasional tbk

kabarsoloraya.com. -Pemulihan ekonomi masih akan berlanjut pada 2022, dan analis melihat sejumlah sektor saham dan eksportir yang kinerjanya kemungkinan akan meningkat tahun ini, terutama indeks saham industri berpotensi mencatatkan kinerja positif.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Aziz, mengatakan indeks saham industri ke depan masih berpotensi mencatatkan kinerja positif, dengan bobot yang cukup tinggi bagi PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractor Tbk (UNTR).

 

“ASII terus didorong oleh kebijakan PPnBM yang meningkatkan penjualan kendaraan, serta UNTR dimana target produksi eksportir batubara pada 2022 lebih tinggi dari tahun lalu, dan ini akan meningkatkan sewa alat berat,” kata Abdul kepada Kontan, Jumat. ).

 

Analis Panin Securitas William Hartanto mengatakan indeks saham industri sejauh ini belum menarik, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menjadi faktor pendorong net beli investor asing.

Harga yang tinggi juga perlu diperhatikan sehingga ada kemungkinan target produksi tidak tercapai, kata Abd. Sementara itu, William mengatakan sentimen negatif yang membebani langkah tersebut masih datang dari Federal Reserve, namun hanya sementara.

Abdul menjelaskan, kenaikan saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) dan PT Tanah Laut Tbk (INDX) lebih banyak dipengaruhi oleh market maker, apalagi saat ini kedua saham tersebut mengalami penurunan.

 

Sementara itu, William mengatakan saham KONI dan INDX bisa tetap menjadi pilihan investasi atau perdagangan jangka pendek, namun karena volatilitas yang tinggi, diperlukan kewaspadaan lebih dalam mengikuti saham-saham tersebut.

 

 

 

Abdul mengatakan, indeks industri bisa memperhatikan ASII dan UNTR karena kedua saham ini masih memiliki prospek bagus dan valuasinya masih murah.

“Namun saat ini ada reversal down dari kedua saham tersebut dan ada upside gap dimana kedua saham tersebut akan menutup gap tersebut,” kata Abdul.

William ASII, UNTR, MARK dan MLIA merekomendasikan untuk membeli karena secara teknis menarik, ASII menargetkan Rs 6.700 – Rs 7.000, UNTR pada Rs 28.000 – Rp 30.000, MARK pada Rp. 1500 dan MLIA dengan luas 230 rupee.

Abdul ASII dan UNTR merekomendasikan untuk menunggu, mengetahui terlebih dahulu, dan membeli pada saat kelemahan jika saham sudah berada dalam posisi support. Target ASII akhir tahun adalah Rs 7.200, sedangkan UNTR Rs 30.500.