25 Istilah Dalam Trading Yang Harus Dipahami Oleh Pemula

25 Istilah Dalam Trading Yang Harus Dipahami Oleh Pemula

Kamu tidak mungkin bertahan di dunia trading dengan ‘tangan kosong’. Pengetahuan mengenai istilah trading yang bervariasi sangat dibutuhkan selain dana dan keberanian untuk terjun ke dalamnya. Kamu perlu mempelajari semua istilah tersebut supaya tidak kelabakan saat melakukan aktivitas trading saham atau aset lainnya.

Hampir semua istilah dalam dunia trading berkaitan erat dengan proses analisis pasar. Istilah tersebut kerap muncul pula dalam forum tentang trading atau investasi sebagai bahan diskusi. Sebagai investor, kamu pasti tidak ingin merasa ketinggalan, bukan? Simak artikel ini sebagai kamus mini untuk membantumu saat trading.

25 Istilah Trading yang Penting Diketahui

Istilah dasar dalam trading di bawah ini sangat lazim ditemukan dalam analisis serta informasi terkait trading di dalamnya. Berikut ini adalah daftar istilah dalam trading yang wajib kamu ketahui.

1. Analisis Teknikal

Analisis ini menggambarkan pergerakan harga dan volume jual beli saham di pasar modal berdasarkan riwayatnya. Para trader memilih analisis teknikal untuk trading karena hasilnya lebih mudah didapatkan daripada analisis fundamental.

2. Manajemen Risiko

Manajemen risiko mengacu pada sikap dan perilaku trader dalam mengelola risiko dari trading. Seorang trader harus memiliki manajemen risiko agar bisa menghindari kerugian (loss) terhadap saham atau aset mereka.

3. Stop Loss

Istilah ini merujuk pada perintah jual otomatis kepada broker ketika nilai sahamnya jatuh ke titik terbawah. Perintah stop loss berguna untuk menghindari kerugian lebih dalam akibat mempertahankan sebuah saham.

4. Cut Loss

Istilah trading satu ini artinya mirip dengan stop lossCut loss adalah penghentian aktivitas trading dalam kondisi gagal untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Perbedaan keduanya adalah langkah stop loss dilakukan secara otomatis oleh sistem, sedangkan langkah cut loss dilakukan secara manual oleh trader.

5. Trailing Stop

Masih mirip dengan kedua istilah sebelumnya, trailing stop mengacu kepada langkah menerapkan level stop loss berdasarkan kondisi pasar. Misalnya, apabila harga sebuah saham yang telah dibeli mengalami penurunan, maka saham tersebut akan otomatis dijual setelah mencapai level stop loss. Tetapi apabila harga saham tersebut meningkat, maka level stop loss yang berlaku pun akan mengikuti kenaikan dari harga saham.

6. Take Profit

Kebalikan dari stop losstake profit merupakan perintah menjual saham yang sedang mengalami kenaikan harga. Perintah ini dilakukan untuk menghindari saham tersebut dijual ketika harganya sedang menurun sekaligus meningkatkan keuntungan trader.

7. Moving Average (MA)

MA merupakan rata-rata harga saham dalam kurun waktu tertentu untuk mengetahui tren pasar saham sedang bullish atau bearish. Istilah ini termasuk dalam salah satu indikator analisis teknikal populer lantaran bentuknya sederhana.

Apa itu Garis MA?

Ketika kamu melakukan analisis, ada garis yang menghubungkan harga saham tertinggi dan terendah dalam satu periode. Itulah yang disebut garis Moving Average (MA). Garis ini tidak berguna untuk memprediksi harga, tetapi mengetahui tren pasar saja.

8. ARA dan ARB

Auto-reject Atas (ARA) dan Auto-reject Bawah (ARB) adalah sistem penolakan harga saham secara otomatis apabila sudah mencapai batasnya. Dua sistem itu berguna agar harga saham tidak lagi bergerak melewati batas tersebut.

ARA merupakan persentase limit maksimum dari kenaikan harga aset pada order beli. Sebaliknya, ARB adalah persentase limit harga maksimum dari penurunan harga aset pada order jual.

9. Bearish dan Bullish Market

Bearish dan bullish market merupakan dua tren harga dalam pasar modal. Bearish menandakan kondisi pasar mengalami penurunan harga dan ditandai berwarna merah. Bullish menandakan kondisi pasar mengalami peningkatan harga dan grafiknya berwarna hijau.

10. Candlestick Chart

Candlestick chart merupakan grafik informasi harga saham yang menyerupai lilin pada batangnya. Grafik ini berguna untuk memudahkan identifikasi pola atau tren harga pasar.

11. Margin

Margin merupakan modal yang diperlukan trader sebagai jaminan ketika bertransaksi di pasar modal. Margin dapat dibagi menjadi dua, yakni used dan free.

  • Used Margin/Equity – Besar dana yang digunakan untuk mempertahankan suatu posisi trading.
  • Free Margin – Besar dana yang tersedia di akun untuk menahan posisi terhadap pergerakan market. Bisa juga digunakan untuk membuka posisi trading baru.

12. Margin Call

Perintah dari broker kepada trader untuk menambahkan modal ke dalam akun mereka. Modal ini berguna supaya posisi saham tetap terjaga dan tidak mengalami likuidasi karena margin-nya sudah habis.

13. Leverage

Leverage adalah rasio keunggulan ketika melakukan trading saham atau forex. Contohnya, leverage 1:200 dan dana yang dimiliki Rp1.000.000. Artinya, kamu bisa melakukan pembelian saham sebanyak 200 kali lipat, yaitu Rp200.000.000.

14. Likuiditas

Likuiditas merupakan jenis aset atau instrumen lainnya yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Makin tinggi likuiditasnya, aset tersebut makin mudah diubah dalam bentuk cash. Salah satu aset berlikuiditas tinggi adalah emas.

15. Open Position

Open position merupakan transaksi trading yang lagi berjalan atau aktif sehingga terjadi perubahan profit atau loss yang didapat. Ada pula istilah overnight position, yakni open position yang berlangsung sampai keesokan harinya.

16. Pair

Pair lazim ditemukan dalam trading forex, artinya pasangan mata uang asing yang diperjualbelikan. Contoh pair adalah IDR-JPY, USD-EUR, dan sebagainya.

17. Breakeven

Breakeven merupakan pergerakan perdagangan dari kondisi profit menjadi loss. Kondisi ini  menjadi penanda bahwa trader harus berhenti sejenak dari kegiatan trading.

18. Black Swan

Black Swan merujuk pada peristiwa penting yang terjadi mendadak tetapi mampu mengguncang perekonomian global. Contohnya, peristiwa terorisme 9 November 2001 di Amerika Serikat yang mampu mengguncang perekonomian dunia.

19. Support dan Resistance

Dua istilah ini sangat krusial dalam menentukan kapan trader harus membeli atau menjual sahamnya. Support adalah harga terendah suatu aset sebelum kembali meningkat, sedangkan resistance merupakan harga tertinggi suatu aset sebelum menurun tajam.

20. Chart Indicators

Chart indicators atau indikator grafik merupakan rangkaian indikator dalam analisis teknikal. Banyak sekali jenis chart indicators, yakni: Bollinger BandsMoving Average (MV), Standar Deviasi, Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan lain-lain.

21. Round Trip

Round trip menandakan bahwa trader melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham dalam waktu bersamaan, tidak hanya salah satunya.

22. Safe Haven

Istilah safe haven merujuk pada instrumen trading yang tetap aman dan stabil meski kondisi perekonomiannya tidak menentu. Contoh instrumen safe haven populer adalah emas, karena harganya tetap stabil dan jarang mengalami penurunan.

23. Risk Management

Suatu rencana atau strategi terstruktur dalam mengelola dan memitigasi ketidakpastian yang terjadi di pasar demi mengurangi risiko. Sering juga disebut sebagai upaya membatasi kerugian saat trading.

24. Risk Aversion

Karakteristik pasar di mana para investor enggan atau bahkan menghindari pembelian instrumen beresiko tinggi tetapi memiliki potensi return besar dan beralih ke instrumen yang beresiko rendah tetapi memilii return kecil alias safe haven.

25. Rebound

Istilah trading ini mengacu pada titik terjadinya pantulan harga di pasar, umumnya kenaikan yang lumayan tinggi setelah mengalami penurunan yang cukup besar.