Dalam mempelajari sesuatu paling mudah kalau kita mengambil analogi. Begitu juga untuk memahami tentang emosi kita. Emosi dapat kita ibaratkan seperti api yang membakar sebuah tungku yang terbuat dari tanah liat berisi air dan dipanasi oleh api dari dasar tungku.
3 Cara Memahami Emosi tersebut adalah:
1. Analogi Cara Memahami Emosi
Tungku adalah analogi dari tubuh kita sedangkan api adalah emosi yang berasal dari suatu kejadian atau pengalaman. Uap air adalah efek yang ditimbulkan oleh emosi. Dalam keadaan normal uap air yang dihasilkan oleh pembakaran api di bawah tungku bisa leluasa keluar. Dalam kondisi yang tidak sehat tungku ditutup rapat dengan tutup yang berat. Uap air yang semula bisa keluar bebas sekarang terperangkap di dalam tungku. Tekanan di dalam tungku lambat laun akan meningkat.
Tutup tungku dalam hal ini dapat berupa situasi atau kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak bisa mengeluarkan tekanan mentalnya. Misalnya seorang anak buah yang mendapat perlakuan tidak adil, mengalami tekanan mental, dikejar target yang ditetapkan atasannya dan dia tidak berani mengungkapkan perasaannya karena takut menerima hukuman. Tutup tungku juga bisa berupa keyakinan atau nilai yang dianut seseorang. Misalnya keyakinan bahwa seorang istri harus patuh kepada suami. Saat istri merasa tertekan oleh sikap suaminya, istri tidak berani mengungkapkan perasaannya.
2. Manfaat dari Cara Memahami Emosi
Emosi sebenarnya berguna untuk bertahan hidup. Dengan emosilah manusia bisa mempertahankan semangat dan gairah hidupnya. Akan tetapi emosi yang berlebihan adalah ibarat api tungku yang menyala terlalu besar sehingga air yang di dalam tungku mendidih dan menguap terlalu cepat. Tekanan uap air yang terperangkap dalam tungku semakin lama semakin meningkat. Bila kondisi ini berlangsung terus tungku akan meledak dan hancur berantakan. Tungku yang meledak adalah ibarat keadaan diri yang depresi berat sampai berupaya bunuh diri.
Seperti itulah yang bisa terjadi terhadap emosi kita. Apabila emosi meningkat, pikiran bawah sadar akan berusaha memberi peringatan kepada pikiran sadar kita untuk segera mengendalikan penyebab munculnya emosi. Peringatan ini bisa berupa migrain, alergi, asma, gangguan sistem pencernaan, sulit tidur, gatal-gatal, eksim, hipertensi, jantung berdebar, halusinasi, kejang, dan lain-lain. Bila pesan ini diabaikan atau tidak dimengerti oleh pikiran sadar, maka pikiran bawah sadar akan memberi peringatan tambahan lagi. Semakin lama gejala psikis yang muncul semakin banyak. Begitu seterusnya sampai api alias emosi berhasil dikendalikan.
3. Efek yang ditimbulkan dari Cara Memahami Emosi
Emosi ini bisa berupa sesuatu yang dapat dirasakan bisa juga tidak lagi dapat dirasakan karena telah ditekan hingga masuk ke pikiran bawah sadar dan tersembunyi. Walaupun tidak dapat dirasakan oleh pikiran sadar, emosi ini tetap menimbulkan efek yang sama. Gejala psikis yang ditimbulkannya malahan terjadi seakan-akan tanpa ada alasan yang jelas.
Peran do’a dan kedekatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sangat menentukan kekuatan seseorang dalam menahan tekanan emosi tanpa memunculkan gejala psikis.