kabarsoloraya.com– Pasar smartphone di Indonesia diperkirakan akan mencapai 44 juta unit pada 2022, atau tumbuh 8 persen dari tahun lalu.
Pertumbuhan ini terjadi setelah melihat pencapaian 2021, dengan pengiriman sebanyak 40,9 juta unit ponsel yang menghasilkan pertumbuhan sebesar 11 persen atau 36,9 juta unit pada 2020, menurut IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

semester awal 2021 mencatat pertumbuhan kuat, sebesar 47 persen. Pada 2021 mulai ada tren peningkatan. Pertumbuhan mencapai dua digit pada semester awal tahun tersebut.
Pertumbuhan disebabkan menurunnya jumlah kasus positif Covid-19, dan persiapan menjelang ramadan. Namun, pertumbuhan segera terhenti setelah varian delta merebak, dan memaksa pemerintah menerapkan kembali PPKM sehingga menyebabkan penutupan retail smartphone
Di tengah kondisi tersebut, pasokan berlanjut menipis. Pengiriman baru membaik sebesar 10 persen pada kuartal empat 2021 seiring berkurangnya jumlah kasus positif Covid-19, pelonggaran PPKM, dan peluncuran produk-produk baru.
Memasuki 2022, IDC memperkirakan pasokan ponsel pintar akan meningkat secara bertahap.
Para vendor selular diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki masa Ramadhan, dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang akan diterapkan pada April 2022 mendatang.
“Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end yang mungkin akan diatur lebih ketat,” kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst from IDC Indonesia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (23/3).
“Lalu ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10 persen ke 11 persen,” ujar Vanessa menambahkan.
Di samping itu Oppo berhasil mempertahankan posisi pertama dalam urusan pengiriman ponsel pada 2021. Dalam data IDC, Oppo berhasil melakukan pengiriman sebanyak 8,5 juta unit ponsel pada 2021, kemudian diikuti Xiaomi dengan 8,1 juta unit, dan urutan ketiga ada Vivo dengan 7,4 unit.
Kemudian urutan keempat ada Samsung dengan 7,2 juta unit, Realme sebanyak 5 juta unit, dan merek lainnya yang ditotal sebanyak 4,7 juta unit.