Melalui artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai pengertian dari turnover saham dan bagaimana cara melakukan perhitungannya. Selain itu, kamu juga perlu memahami faktor apa saja yang dapat memengaruhi turnover saham.
Apa Itu Turnover Saham?
Secara singkatnya, turnover saham adalah matriks yang digunakan untuk melihat saham aktif yang sedang diperdagangkan saat ini. Turnover saham berfungsi untuk menghitung likuiditas saham suatu perusahaan.
Melalui perhitungan turnover saham, kamu dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat likuiditas saham tersebut. Semakin tinggi angka likuiditas suatu saham, maka akan semakin mudah pula saham tersebut untuk diperjualbelikan karena adanya keseimbangan antara jumlah pembeli dan jumlah penjual.
Sebaliknya, jika saham tidak memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, maka akan sangat sulit bagi para investor maupun trader untuk menjual saham yang sudah mereka beli. Akhirnya, saham tersebut tidak dapat memberikan return sesuai yang telah diharapkan sebelumnya.
Dari pengertian ini, kamu tentu sudah dapat melihat seberapa pentingnya untuk melakukan perhitungan turnover saham. Dengan turnover saham, kamu dapat memilih saham dengan lebih teliti dan bijak lagi.
Kamu diharapkan dapat meminimalisir terjadinya risiko kerugian melalui perhitungan turnover saham yang tepat. Selain itu, perhitungan turnover saham juga dapat membantu kamu dalam menentukan saham mana yang dapat memberikan return yang menguntungkan.
Bagaimana Cara Menghitung Turnover Saham?
Setelah memahami pengertiannya, tentu kamu ingin mencari tahu lebih dalam mengenai cara perhitungan turnover saham, bukan? Untuk menghitung turnover saham, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Turnover saham = Jumlah saham yang diperdagangkan / Total jumlah saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
Perlu dicatat juga, biasanya di beberapa perusahaan besar ada yang menjual saham dalam berbagai jenis. Maka dari itu, kamu perlu menghitung rata-rata dari setiap jenis saham yang dikeluarkan sebelum dijumlah untuk mencari tahu berapa jumlah saham yang sedang diperdagangkan saat itu.
Agar lebih memahami cara perhitungannya, kamu bisa mengaplikasikan pada perhitungan contoh studi kasus berikut ini:
Sebuah perusahaan perbankan A mengeluarkan 2.000.000 lembar saham, namun total saham yang diperdagangkan sebesar 500.000 lembar saham. Dari sini, kita dapat membagi jumlah saham yang diperdagangkan dengan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan perbankan A melalui rumus turnover saham di atas:
Turnover saham: 500.000/2.000.000 = 0.25
Hasil yang didapat dari perhitungan tersebut adalah 0.25 atau yang bisa disebut juga dengan 25%. Jadi, likuiditas saham dari perusahaan perbankan A sebesar 25%. Mudah sekali bukan cara perhitungan turnover saham?
5 Faktor yang Memengaruhi Turnover Saham
Tingkat likuiditas saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ini, ada 5 faktor yang memengaruhi turnover saham, yaitu sebagai berikut:
1. Harga
Faktor pertama yang dapat memengaruhi turnover saham adalah harga. Bagaimana harga dapat memengaruhi tingkat likuiditas saham sebuah perusahaan?
Mari kita mencoba melihat dari sisi kacamata kehidupan sehari-hari terlebih dahulu. Ketika pasar memiliki permintaan yang tinggi terhadap sebuah barang, maka harga barang tersebut akan semakin meningkat.
Di dalam dunia investasi, saham pun juga memiliki prinsip yang sama. Harga saham dapat meningkat ketika para investor memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap saham tersebut. Namun, ketika harga saham terus bergerak ke atas, maka jumlah permintaan akan menurun karena tidak semua orang mampu atau mau untuk membeli saham tersebut.
Saat jumlah permintaan merosot, para investor yang sudah membeli saham tersebut akan kesulitan untuk menjual aset yang sudah mereka miliki. Dengan demikian, dari sini kita dapat melihat bahwa harga memiliki pengaruh besar bagi turnover saham.
2. Jumlah Investor
Tingginya jumlah investor yang aktif dalam perdagangan saham di suatu perusahaan akan memengaruhi tingginya likuiditas saham tersebut. Banyaknya jumlah investor aktif dapat menandakan bahwa saham dari suatu perusahaan sangat mudah untuk diperjualbelikan.
3. Kinerja Perusahaan
Para investor tidak hanya melihat data keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham. Mereka juga akan melihat bagaimana kinerja perusahaan selama beberapa periode terakhir.
Kamu pun juga harus memahami kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham dari sana. Kinerja perusahaan yang baik akan menumbuhkan permintaan yang tinggi dari para investor sehingga turnover saham pun akan semakin tinggi.
Dengan demikian, kamu dapat memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan yang dilihat dari kinerjanya.
4. Susunan Pemegang Saham
Turnover saham juga dapat dipengaruhi oleh susunan pemegang saham. Siapa saja yang dimaksudkan di dalam susunan pemegang saham ini?
Biasanya, beberapa perusahaan besar menyediakan sebagian porsi saham yang dikhususkan bagi para investor yang juga terdaftar sebagai pemilik dari perusahaan penyedia saham tersebut. Jika pembagian kepada susunan pemegang saham ini lebih besar daripada porsi saham yang diperjualbelikan kepada investor ritel, maka tingkat likuiditasnya cenderung lebih rendah.
5. Sentimen Investor
Faktor terakhir yang dapat memengaruhi turnover saham adalah sentimen investor. Perasaan investor dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat likuiditas saham.
Ketika investor merasa optimis dan percaya terhadap saham yang diperjualbelikan oleh suatu perusahaan, maka aktivitas perdagangan saham tersebut akan semakin meningkat. Dengan demikian, tingkat likuiditas saham tersebut juga akan lebih tinggi.