Apa Perbedaan Investor Pasif Dan Aktif Dan Mana Yang Lebih Menguntungkan?

Apa Perbedaan Investor Pasif Dan Aktif Dan Mana Yang Lebih Menguntungkan?

Dalam investasi saham terdapat dua jenis investor, yaitu investor aktif dan pasif. Investor aktif biasanya mengincar berbagai peluang saham untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak dalam waktu singkat. Sementara itu, investor pasif adalah tipe investor yang cenderung menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lama.

Saham termasuk salah satu instrumen yang paling banyak diminati, terutama oleh generasi milenial yang mulai melek dengan persoalan keuangan. Merujuk pada kedua tipe investor di atas, kamu termasuk tipe investor yang mana? Untuk menentukannya, alangkah baiknya kenali dulu apa itu investor aktif dan pasif di bawah ini.

Apa Itu Investor Pasif?

Investor pasif sering dijelaskan sebagai strategi investasi jangka panjang yang menargetkan keuntungan lebih besar dengan menekan biaya beli pada level minimum. Pertimbangan berinvestasi secara pasif yaitu meminimalisir biaya dan hambatan performa saham. Investor pasif biasanya tidak secara khusus menargetkan keuntungan dalam waktu yang relatif cepat.

Ketika membeli saham, investor pasif cenderung menahannya dalam waktu yang lama agar harganya naik seiring berjalannya waktu. Strategi ini membuat investor pasif jarang mengeksekusi transaksi, sekalipun ada harga saham yang cenderung menguntungkan jika kamu membelinya saat itu juga.

Apa Itu Investor Aktif?

Investor aktif cenderung sering dalam menjual dan membeli saham. Biasanya, para investor aktif mengincar berbagai peluang yang muncul dengan memperhatikan performa saham secara berkala untuk mendapatkan keuntungan dalam rentang waktu yang singkat.

Frekuensi jual-beli saham yang dilakukan investor aktif sangat tinggi. Hal ini bertujuan agar investor aktif mengungguli rata-rata imbal hasil bursa saham. Sederhananya, mereka ingin memperoleh keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada investor lainnya.

Untuk mencapai keuntungan yang tinggi, investor aktif harus pandai membaca data agar bisa menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Oleh sebab itu, investor aktif akan memantau pergerakan saham secara berkala untuk mendapatkan peluang yang tepat.

Mana yang Lebih Menguntungkan?

Tipe investor mana yang sebenarnya lebih menguntungkan? Jawabannya tergantung dengan tujuan dan karakteristik investasi yang kamu targetkan. Jika kamu menargetkan investasi jangka panjang, maka kamu cocok menjadi investor pasif. Apalagi kalau kamu tidak memiliki banyak waktu untuk memantau performa investasi secara berkala.

Berbeda jika kamu menjadikan investasi sebagai penghasilan utama. Artinya kamu harus aktif memantau setiap pergerakan saham untuk mencari peluang. Sehingga kamu bisa tahu waktu yang tepat untuk melakukan jual-beli investasi saham. Jika tujuan investasi kamu demikian, maka kamu lebih cocok menjadi investor aktif.

Keuntungan dan Kelebihan Menjadi Investor Pasif

Investor pasif adalah salah satu tipe investor yang memilih strategi investasi yang minim risiko. Menjadi investor pasif dapat dikatakan juga hemat waktu, lantaran tidak perlu memantau pergerakan saham secara berkala. Mari simak berbagai keuntungan dan kelebihan jika kamu menjadi investor pasif di bawah ini.

1. Fee dan Pajak Investasi Rendah

Frekuensi jual-beli saham yang tidak terlalu sering membuat fee dan pajak investasi yang dibayarkan lebih rendah. Juga, tidak adanya biaya tambahan yang dibebankan manajer investasi kepada investor pasif. Jadi, salah satu keuntungan menjadi investor pasif yaitu bisa meminimalisir biaya pembelian dan berbagai biaya tambahan.

2. Minim Risiko

Menjadi investor pasif dapat meminimalisir berbagai risiko kerugian, lantaran frekuensi jual-beli saham terjadi dalam jumlah yang lebih kecil. Namun, bukan berarti kamu terhindar dari kerugian, hanya saja nilai kerugian tersebut lebih kecil. Jika kamu melakukan diversifikasi dan memilih saham yang stabil, maka proses jual-beli saham yang kamu lakukan minim risiko.

3. Keuntungan Lebih Besar dalam Jangka Waktu Lama

Tujuan utama menjadi investor pasif biasanya ingin mendapat keuntungan lebih besar dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, saat kamu memutuskan membeli saham untuk jangka panjang, jika saham tersebut stabil, maka kamu akan mendapatkan keuntungan besar dalam jangka waktu yang ditargetkan.

4. Hemat Waktu

Menjadi investor pasif dapat dikatakan hemat waktu, lantaran kamu tidak harus memantau pergerakan pasar saham secara berkala. Saat kamu membeli saham, kamu tidak perlu sesering itu memeriksa keuntungan yang didapatkan. Biarkan harga saham naik sendirinya seiring berjalannya waktu.

Keuntungan dan Kelebihan Menjadi Investor Aktif

Salah satu keuntungan menjadi investor aktif yaitu punya peluang untuk mendapatkan imbal hasil di atas rata-rata. Tidak itu saja, terdapat berbagai keuntungan dan kelebihan menjadi investor aktif yang akan diuraikan di bawah ini.

1. Bebas Memilih Saham

Menjadi investor aktif artinya bebas memilih saham, baik itu saham yang akan dibeli maupun dijual. Jika investor pasif menargetkan saham tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka investor aktif akan mencari peluang saham yang kiranya dapat memberikan keuntungan dalam waktu yang relatif cepat.

2. Mengamankan Uang Saham yang Anjlok

Jika saham yang kamu beli mengalami penurunan, maka kamu bisa mengamankan saham tersebut dengan memindahkannya ke aset lain. Saat saham tersebut anjlok, kamu bisa segera melakukan cut loss untuk meminimalisir kerugian. Selanjutnya, kamu bisa memindahkan uang tersebut ke aset lain yang lebih menguntungkan.

3. Mendapat Imbal Hasil di Atas Rata-rata

Selain mendapatkan keuntungan dalam waktu yang relatif cepat, investor aktif biasanya memiliki target mengungguli bursa saham untuk mendapatkan imbal hasil di atas rata-rata. Hal ini tentu memiliki risiko yang tinggi, terutama ketika kamu salah membaca data. Namun, jika kamu berhasil, maka kamu akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Nah, itu dia informasi lengkap mengenai investor pasif dan investor aktif. Sebagai informasi tambahan, investor pasif adalah tipe investor yang paling banyak diminati, terutama oleh generasi milenial yang mulai aware dengan financial plan