Apa yang disebut GERD ?
GERD atau penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah melemah. Biasanya, katup atau sfingter ini akan terbuka untuk memberikan jalan makanan dan minuman masuk menuju lambung.
Jika makanan dan minuman yang kita konsumsi berhasil masuk ke dalam lambung, katup ini akan otomatis tertutup kencang agar mencegah isi lambung kembali naik menuju kerongkongan.
Berbeda dengan penderita penyakit GERD, katup ini justru akan melemah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung akan kembali naik ke kerongkongan.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengikis dan menyebabkan iritasi, sehingga akan menimbulkan sensasi nyeri pada ulu hati dan juga rasa terbakar pada tenggorokan (heartburn).
Setiap orang bisa memproduksi asam lambung dengan jumlah yang berbeda-beda. Namun, produksi asam lambung cenderung meningkat setelah makan karena diperlukan untuk proses pencernaan. Setelah itu, asam lambung akan kembali menurun.
Tetapi, kenaikan asam lambung juga menjadi tanda adanya gangguan pada pencernaan jika terjadi berulang-ulang dan cenderung sering. Inilah yang kemudian disebut dengan penyakit GERD atau refluks gastroesofagus. Jika kondisi GERD terjadi secara terus-menerus, lapisan kerongkongan penderitanya bisa mengalami iritasi sampai dengan peradangan .

1. Penyakit GERD termasuk ke dalam masalah pencernaan yang cukup umum dan bisa dialami oleh siapa saja, baik laki-laki atau perempuan. Ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit GERD, di antaranya:
— Seorang perokok aktif
– Orang yang memiliki gangguan jaringan ikat atau scleroderma;
– Wanita yang sedang hamil
– Orang yang sering meminum minuman alkohol.
– Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas;
2. Gejala GERD
Gejala yang sering dirasakan oleh penderita GERD adalah rasa nyeri pada ulu hati, sensasi terbakar pada dada dan rasa asam atau pahit di mulut. Gejala tersebut biasanya semakin parah ketika penderitanya berbaring, membungkuk atau saat selesai makan. Adapun gejala lain dari penyakit GERD secara garis besar adalah sebagai berikut:
– Nyeri di bagian ulu hati
– Heartburn yang menjalar hingga ke leher
– Rasa mual dan ingin muntah
– Isi lambung (cairan atau makanan) yang keluar tanpa disadari
– Gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas (orang dengan penyakit asma akan sering kambuh saat gejala GERD kumat)
– Suara serak
– Kerusakan gigi karena terkena asam lambung terlalu sering
– Bau mulut
– Mengalami gangguan tidur
Beberapa orang terkadang menyalahartikan gejala GERD dengan serangan jantung karena keduanya sama-sama menimbulkan rasa perih di dada dan nyeri pada ulu hati. Namun, gejala keduanya memiliki perbedaan.
Nyeri dada karena serangan jantung akan dirasa sangat berat, menjalar sampai ke lengan, leher, rahang dan pada umumnya muncul setelah melakukan aktivitas fisik.
Nyeri ulu hati pada penyakit GERD disertai dengan rasa asam pada mulut, tidak menjalar atau menyebar, tidak diperparah karena aktivitas fisik dan akan terasa semakin berat saat berbaring. Masih ada tanda-tanda penyakit GERD lainnya yang tidak disebutkan di atas. Silahkan konsultasikan ke dokter jika Anda merasakan gejala tertentu.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa asam lambung umum terjadi dan paling sering dipicu oleh kebiasaan makan dengan porsi banyak, mengonsumsi makanan tertentu atau karena langsung berbaring setelah selesai makan.
3. Penyebab Penyakit GERD
Bedanya, asam lambung yang menjadi penyakit GERD memiliki penyebab utama, yaitu karena sfingter kardia atau otot-otot berbentuk cincin yang membatasi lambung dan kerongkongan mulai melemah.
Penderita GERD memiliki otot-otot sfingter yang lemah, sehingga bisa terbuka walaupun tidak ada makanan yang bergerak dari kerongkongan dan menyebabkan asam lambung naik. Jika terjadi terus menerus, akan menyebabkan peradangan serta iritasi pada esfagitis karena sifat asam lambung yang kuat dan mengikis.
Ada beberapa faktor yang membuat risiko terkena penyakit GERD ini meningkat. Berikut faktor yang menyebabkan seseorang rentan dengan penyakit GERD:
– Mengalami obesitas atau berat badan berlebih
– Perut kosong dalam waktu yang lama
– Memiliki kebiasaan makan yang buruk
– Mengalami hiatal hernia (tonjolan pada perut bagian atas yang bersinggungan dengan diafragma)
4. Faktor yang Memperparah Gejala GERD
Ada faktor-faktor yang bisa memperburuk gejala penyakit asam lambung. Salah satu penyebab yang tidak disangka-sangka adalah stres. Menurut penelitian, stres yang cukup parah akan memicu kambuhnya penyakit GERD. Kecemasan dan stres bisa memperburuk gejala penyakit asam lambung. Adapun alasan yang menghubungkan antara stres dan penyakit asam lambung adalah:
– Stres bisa mengurangi tekanan pada katup kerongkongan bawah.
– Stres dan kecemasan bisa menyebabkan ketegangan otot yang cukup lama, sehingga memengaruhi otot-otot sekitar perut dan meningkatkan tekanan pada organ lambung, serta mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
– Tingkat kecemasan serta stress yang parah bisa meningkatkan produksi asam lambung.
Jadi, orang yang memiliki tingkat stres yang tinggi akan memperparah gejala penyakit GERD seperti nyeri dan rasa mulas pada perut. Hubungan keduanya layaknya lingkaran setan, penyakit asam lambung menyebabkan stres, namun stres juga memiliki kontribusi kambuhnya penyakit GERD.
Ada faktor lain yang mungkin bisa memperparah gejala GERD, yaitu:
– Mengonsumsi obat-obatan anti inflamasi non steroid atau NSAID (aspirin, naproxen atau ibuprofen)
– Makan makanan pemicu asam lambung (makanan pedas, asam, gorengan dan makanan berlemak)
– Perokok aktif
– Minum kopi atau teh
– Mengonsumsi alkohol
Semoga kita bisa mengatasi dan segera memberikan terapi yang tepat.