Aplikasi Pengepul Minyak Jelantah

Aplikasi ini hadir untuk menargetkan ibu-ibu rumah tangga, catering, warung, dan lainnya, dalam volume kecil (minimal 1 liter). Minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai selama ini sering dianggap sebagai limbah. Jangan dibuang dulu, sebab minyak jelantah ini memiliki manfaat yang tidak sedikit.

1. “Jelantah Yuk”

Merupakan sebuah aplikasi yang dia rancang bersama tim untuk menjembatani masyarakat dalam mengumpulkan minyak jelantah. Ide awal pembuatan aplikasi muncul lantaran banyaknya minyak jelantah yang dihasilkan masyarakat dan berakhir dibuang secara sembarangan. Padahal, tambahnya, jika dibuang sembarangan maka minyak jelantah dapat berdampak negatif pada lingkungan.

Di lain sisi minyak jelantah bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang berguna, misalnya digunakan untuk biodiesel dan lilin. Alasan lainnya, di lingkungan sekitar khususnya Surabaya belum terdapat suatu gerakan yang mengakomodasi terkait pengumpulan minyak jelantah.

2. LICIN.

Hadir mengolah limbah minyak goreng dari rumah tangga ataupun sektor F&B [food and beverage] untuk diolah menjadi BioDiesel. “Selain itu, LICIN juga menawarkan solusi yang memberikan keuntungan bagi para penggunanya,” tutur pimpinan LICIN’

Limbah rumah tangga, industri rumahan, restoran, dan lainnya dapat ditukar dengan berbagai barang bernilai tinggi.

Berdasarkan data dari The International Council on Clean Transportation (ICCT), pada 2019 Indonesia menghasilkan 157 juta liter jelantah. Jelantah ini berasal dari limbah rumah tangga, industri rumahan, restoran, dan hotel.

Dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dan jumlah penduduk di Indonesia. Sayangnya, minyak jelantah yang dapat dikumpulkan di Indonesia baru mencapai angka 3 juta kilo liter atau hanya 18.5% dari total konsumsi minyak goreng sawit nasional.

“Hal ini tentu sangat bermanfaat, mengingat jelantah biasanya hanya akan berakhir di pembuangan dan mencemari aliran air.