Tahukah Anda bahwa investor kelas dunia Warren Buffet memandang investasi emas sebagai tindakan bodoh? Dalam beberapa kesempatan, Buffet mengungkapkan pendapat kurang bagus mengenai investasi emas. Lalu, mengapa banyak orang, termasuk orang-orang kaya Dunia menanamkan dananya pada emas?
Pendapat Warren Buffet Tentang Emas
Warren Buffet adalah salah satu miliarder dan pemilik perusahaan investasi paling sukses sejagat, dan telah banyak menulis buku serta memberikan tips investasi. Ia juga banyak diundang untuk berbicara di berbagai kesempatan oleh institusi-institusi paling bergengsi di berbagai belahan Dunia. Dalam pidato di Harvard tahun 1998, Warren Buffet mengatakan, “(Emas) digali di Afrika atau di suatu tempat lain. Lalu kita melelehkannya, menggali lubang di tempat lain, menguburnya lagi, dan membayar sejumlah orang untuk berjaga-jaga disekitarnya. (Emas) itu tidak ada kegunaannya. Siapapun yang menonton dari planet Mars akan menggaruk-garuk kepala (heran).”
Pendapat itu berdasarkan pada asumsi bahwa emas tidak memiliki kegunaan, kecuali pada “nilai” tertentu yang diberikan oleh manusia padanya. Secara historis, emas digunakan sebagai mata uang; tetapi hanya karena emas itu langka dan sejumlah orang menganggapnya mahal, tidak lantas berarti emas adalah “investasi“. Ini terutama berlaku bagi orang-orang seperti Buffet yang lebih mempedulikan aliran uang (cash flow).
Tidak hanya sekali itu saja Buffet meremehkan emas. Dalam wawancara dengan CNBC tahun 2009, ia lagi-lagi menanggapi negatif pertanyaan tentang investasi emas. Saat itu, ia ditanya, “Menurut Anda, dimana Emas akan berada dalam lima tahun (kedepan), dan layakkah emas menjadi bagian dari investasi yang bernilai?”
Jawaban Buffet begini, “Saya tidak punya pandangan tentang dimana (emas) itu akan berada, tetapi satu hal yang bisa saya katakan pada Anda adalah, saya tidak akan melakukan apapun antara sekarang dan (lima tahun kedepan) kecuali melihat Anda. Ketika, Anda tahu, Coca-Cola akan menghasilkan uang, dan saya kira Wells Fargo juga akan menghasilkan banyak, banyak sekali uang, maka akan lebih baik untuk mempunyai angsa yang terus bertelur daripada angsa yang hanya duduk-duduk dan membutuhkan tempat penyimpanan, asuransi, dan sejenisnya.”
Jawaban Buffet begini, “Saya tidak punya pandangan tentang dimana (emas) itu akan berada, tetapi satu hal yang bisa saya katakan pada Anda adalah, saya tidak akan melakukan apapun antara sekarang dan (lima tahun kedepan) kecuali melihat Anda. Ketika, Anda tahu, Coca-Cola akan menghasilkan uang, dan saya kira Wells Fargo juga akan menghasilkan banyak, banyak sekali uang, maka akan lebih baik untuk mempunyai angsa yang terus bertelur daripada angsa yang hanya duduk-duduk dan membutuhkan tempat penyimpanan, asuransi, dan sejenisnya.”
Alasan Untuk Investasi Emas
Di sisi lain, banyak juga orang yang tidak sependapat dengan Warren Buffet. Bisnis investasi emas terus berkembang. Penggiat serta penggemar emas pun bermunculan dimana-mana, sehingga pilihan investasi emas bisa jadi sangat menguntungkan maupun menjerumuskan orang. Terkait dengan ini, salah satu senior dalam bisnis investasi Emas di Amerika Serikat, Michael Kosares, pernah memberikan sejumlah panduan bagi orang-orang yang ingin melakukan investasi dalam bentuk emas.
Menurut Kosares, emas adalah “asuransi kekayaan”, dan oleh karena itu maka keputusan investasinya tidak bisa dengan menggunakan pendekatan yang sama dengan investasi saham atau properti. Karakteristik emas yang tidak dimiliki oleh aset investasi lain adalah: imbal hasilnya tidak bergantung pada kemampuan pihak lain untuk membayar bunga atau return tertentu. Oleh karena itu, tak peduli apa yang terjadi pada perekonomian suatu negara dan pasar saham, pemilik emas akan mendapatkan keamanan dengan memiliki logam kuning ini. Dalam emas, orang akan menemukan alat untuk melindungi kekayaan mereka.
Kalau begitu, lalu kapan sebaiknya membeli Emas? Kosares menyebutkan bahwa “Masalahnya bukan kapan. Pertanyaan pertama yang harus Anda jawab adalah apakah Anda yakin Anda perlu memiliki emas. Jika Anda menjawab pertanyaan itu dengan jawaban positif (ya), maka tak ada gunanya menunda-nunda untuk membeli emas, atau menunggu hingga suatu harga yang lebih disukai, yang bisa jadi muncul bisa jadi tidak.” Lebih lanjut, menurutnya, tujuan utama investasi emas adalah untuk melakukan diversifikasi sehingga kekayaan secara keseluruhan tidak terancam oleh bahaya dan ketidakpastian ekonomi seperti yang terjadi saat krisis finansial tahun 2008, atau kemelut yang kini terjadi di Eropa dan Jepang.
Karena fungsinya itu, maka pemilik emas pun beragam. Keluarga-keluarga kaya Eropa dan Asia biasa menyimpan sebagian aset mereka dalam bentuk emas karena faktor perlindungannya. Emas dalam bentuk koin dan batangan (bullion) merupakan pilihan mereka dalam melakukan diversifikasi investasi. Namun emas juga dimiliki oleh orang-orang biasa, seperti dokter, insinyur, perawat, guru, dan tukang bangunan. Kosares mengutip sebuah polling oleh lembaga survey Gallup yang menyebutkan bahwa 34% investor di Amerika Serikat menganggap emas sebagai investasi terbaik, tidak peduli apapun jenis kelamin, usia, pendapatan, maupun pandangan politik mereka. Dalam polling itu, Emas dianggap lebih baik daripada saham, obligasi, properti, dan deposito.
Perlu Perhatian!!
Sekalipun investasi emas termasuk favorit masyarakat, wawasan keuangan Indonesia masih lebih rendah daripada Amerika Serikat. Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum paham tentang cara-cara berinvestasi emas, sehingga mereka malah mengalami kerugian besar. Banyak wanita membeli perhiasan emas dengan alasan, selain untuk mempercantik diri juga bisa menjadi investasi. Padahal, emas yang telah diolah menjadi perhiasan, apalagi perhiasan dengan bertatahkan permata, maka harganya akan jatuh. Ketika emas perhiasan dijual kembali atau digadaikan, maka harganya akan jauh lebih rendah ketimbang saat pembelian. Investasi emas fisik terbaik adalah dalam bentuk koin dan batangan, bukan dalam bentuk perhiasan.