
Ada kemiripan antara logo perusahaan bus Lorena dan Karina milik Lorena Holding dengan tim zeni TNI Angkatan Darat. Pendiri perusahaan bus yang telah berkembang menjadi beberapa operator, Gusti Terkelin Soerbakti adalah anggota Korps Insinyur Angkatan Darat. Kiprahnya di bidang transportasi memang tidak mengejutkan.
Gusti Terkelin Soerbakti telah menjadi murid di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) sejak tahun 1959. Ia adalah rekan dari Try Sutrisno dan Pierre Tendean. Menurut catatan Mukhardi tentang pendidikan formasi perwira angkatan 1950-1956 (1981: 270) Terkelin Surbakti lulus sebagai perwira insinyur pada tahun 1962 di Akademi Teknik Militer (Akmal Gortik) sebagai generasi ketujuh dan pada tahun 1963 menjabat sebagai generasi kedua. . Letnan Insinyur dengan NRP tahun 19124.
Dia bertugas di ketentaraan untuk waktu yang lama. Sumbangsih Dunia Usaha Menyambut 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia (1995:169) menyebutkan bahwa penugasan militer pertamanya adalah di Kudam XVI Udayana, Bali pada tahun 1963 dan sekitar tahun 1965 Surpakti dipindahkan ke Jakarta sebagai Wakil Komandan Dumptrac. Panglima adalah tawaran Sutrisno. Jadi dia terbiasa dengan kendaraan besar sejak dia menjabat sebagai insinyur di ketentaraan.

Kapten Soerbakti menyadari pada tahun 1970-an betapa sulitnya transportasi umum antara Jakarta dan Bogor. Tak heran, pada tahun 1970, ia mendirikan CV Lorena Transport and Tour. Kapten Soerbakti dapat mengatakan bahwa ia bertekad untuk memulai bisnisnya yaitu dengan menjual rumahnya dan siap untuk membawa keluarga kecilnya untuk tinggal di rumah kontrakan.
Seperti yang dicatat oleh Safaruddin Hosada dalam 36 Profil Pengusaha Indonesia Sukses (1996:129), pensiunan Kolonel Gusti Terkelin Surpakti mengakui: “Meskipun saya tidak memiliki latar belakang bisnis, saya berani sendiri.” Kendaraan pertama yang dijalankan adalah dua bus Mercedes-Benz. Rute awal Jakarta-Bogor PP.
Dia dengan sabar terjun ke bisnis transportasi pada saat tidak ada banyak kendaraan.
Jumlah armada meningkat perlahan. Armada busnya selanjutnya mencapai 500 unit dan melayani 60 kota di Bali, Jawa, dan Sumatera. Perusahaannya saat itu bukan lagi otobiografi, melainkan otobiografi ketika nama Lorena dikenal luas. Lorena memiliki beberapa anak perusahaan. Kini Lorena merupakan induk perusahaan dari PT Eka Sari Lorena Transport. Tbk.

Situs Lorena membuka jalur antar kota antar provinsi setelah tahun 1984, khususnya antara Jakarta dan Surabaya. Lorena Group pada tahun 1989 mengembangkan usahanya dengan mendirikan PT. Ryanta Mitra Karina atau lebih akrab disapa Karina menawarkan bus Angkutan Umum Antar Kota (AKAP) yang melayani rute Jakarta, Surabaya, Malang, Madura, dan Denpasar. Moto Lorena adalah kesabaran, kesopanan, dan senyum.

Baru-baru ini, Lorena menggandeng TransJakarta untuk melayani penumpang TransJakarta di beberapa lajur. Lorena Group juga mengembangkan bisnis angkutan barang dan selain transportasi darat, transportasi udara juga ditangani oleh Carina Aviation. Grup Lorena saat ini dipimpin oleh putra sulungnya, Eka Sari Lorena.