Banyak sekali istilah yang wajib dipahami dalam trading atau investasi saham. Salah satu istilah populer dan sering diucapkan oleh investor adalah bid dan ask.
Kamu harus memahami arti bid dan ask sebelum melakukan transaksi jual-beli saham di pasar modal. Baca artikel ini agar kamu mengetahui istilah penting di dunia saham.
Arti Bid dan Ask dalam Saham
Istilah bid dan ask merujuk pada penawaran dua arah untuk mendapatkan potensi harga saham terbaik pada waktu tertentu. Bid dan ask berguna agar kamu bisa membeli atau menjual saham pada momen tepat.
Bid merupakan permintaan pembelian saham, sedangkan ask atau offer berarti penawaran harga jualnya.
Bid dan ask berupa nilai atau harga yang diambil investor saat bertransaksi saham. Harga penawaran (ask) adalah harga terbesar yang mau dibayarkan pembeli untuk sebuah saham.
Sebaliknya, harga permintaan (bid) yakni harga minimum yang diambil penjual demi mendapatkan keamanan.
Harga bid dan ask akan berubah sampai kedua belah pihak mencapai kesepakatan harga dan melakukan transaksi. Keberhasilan transaksi terjadi karena harga saham tidak terlalu tinggi dari penawaran dan tidak terlalu rendah dari permintaan.
Kondisi pasar modal menentukan harga bid dan ask sebuah saham. Keputusan pembelian dan penjualan seorang investor memengaruhi pergerakan harganya.
Harga bid dan ask naik secara bertahap apabila permintaan lebih besar daripada penawaran. Begitu pula sebaliknya, harga bid dan ask turun jika jumlah penawaran lebih dari permintaan.
Bagaimana cara menggunakan istilah bid dan ask saat melakukan transaksi saham? Lihat penjelasan rincinya di bawah ini.
-
Istilah Bid
Kamu menggunakan istilah bid apabila ingin membeli saham pada harga yang lebih rendah daripada last price (harga terakhir). Cara mengajukannya mudah, kamu cukup memasukkan harga pembelian (bid price) yang ingin dikeluarkan.
Setelah mengajukan harganya, kamu harus mencari dan mendapatkan trader yang menawarkan sahamnya di harga bid price-mu.
Sebagai pembeli, kamu bisa menggunakan harga ask terendah sebagai referensi. Kamu akan menemukan pedagang yang menjual sahamnya sesuai bid price yang dipasang.
-
Istilah Ask/Offer
Istilah ini digunakan kalau kamu ingin menjual saham sesuai harga yang diinginkan. Kamu cukup memasukkan harga yang ingin diterima dari hasil penjualan saham tersebut (offer price).
Setelahnya, kamu harus menunggu sampai mendapatkan pembeli yang mau memiliki sahammu sesuai offer price yang ditawarkan.
Sebagai seorang trader, kamu dapat menggunakan harga bid atau penawaran tertinggi sebagai patokan untuk menentukan offer price. Pembeli akan mencari saham sesuai harga bid price yang dicari.
Apa itu Bid-Ask Spread Saham?
Selain bid-ask, kamu juga akan menemukan istilah bid-ask spread saat melakukan transaksi saham. Bid-ask spread merupakan perbedaan mencolok antara harga penawaran (ask) dan harga pembelian (bid) saham. Kondisi ini digambarkan dengan harga ask saham melebihi harga bid di pasar modal.
Bagaimana bid-ask spread bisa terjadi? Pertama, bid price dan offer price berasal dari permintaan dan penawaran saham di pasar modal.
Ada perbedaan mencolok alias kesenjangan antara dua harga tersebut, sehingga membentuk spread. Bid-ask spread makin besar apabila kesenjangan antara harga permintaan dan harga penawaran kian meningkat.
Jumlah investor juga memengaruhi besar-kecilnya bid-ask spread ini. Apabila sedikit investor yang melakukan penawaran, spread akan membesar secara signifikan. Jarak tersebut mengecil seiring banyaknya investor yang memasang offer price di pasar modal.
Istilah ini tidak hanya berlaku dalam investasi saham. Trading forex pun memiliki istilah ini, hanya memiliki perbedaan dalam ukuran.
Perbedaan tersebut berasal dari sifat likuiditas forex dan saham yang berbeda. Nilai spread sangat kecil dalam pasar yang likuid. Jika pasarnya kurang likuid, nilai spread-nya cukup besar.
Contoh Bid-Ask Spread
Kamu dapat mempelajari contoh ini agar lebih mudah dalam memahami bid-ask spread. Bid price saham ABC adalah Rp1.900 dan ask price-nya Rp2.000 per lembarnya. Artinya, bid-ask spread saham tersebut adalah Rp100.
Bid-ask spread juga ditampilkan dalam format persentase. Cara menghitungnya adalah nilai bid-ask spread dibagi harga ask price terendah. Jadi, hasil bid-ask spread saham di atas dalam persen adalah 5%:
1002000×100% = 5%
Angka 5% mengilustrasikan grafik bid-ask spread cukup kecil. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya pembeli yang membeli saham di harga tertinggi atau pedagang menawarkan saham tersebut di harga terendah.
Ada lagi contoh lainnya untuk saham per lot, di mana 1 lot setara 100 lembar saham. Seorang trader ingin membeli 100 saham EFG pada Rp500.000. Trader tersebut menemukan pedagang yang menawarkan harga Rp500.500 untuk saham EFG. Artinya, bid-ask spread tersebut mencapai Rp500.
Meski terlihat spread-nya terlihat kecil, angka tersebut membuat spread menjadi besar saat pembeli melakukan transaksi dalam jumlah banyak.
Pasalnya, total bid-ask spread-nya bisa mencapai Rp50.000, hasil perkalian antara jumlah saham dan bid-ask spread per lembar. Jika ingin melakukan pembelian saham dalam angka besar, kamu harus mencari harga yang tepat agar spread-nya tidak melebar.
Itulah penjelasan mengenai arti bid dan ask dalam transaksi jual-beli saham. Apakah kamu sudah memahami istilah di atas serta bid-ask spread? Kalau sudah, kamu bisa mempraktikkan bid dan ask saat trading saham.