Perbedaan Trading Dan Investasi
Produk finansial apa yang ditransaksikan?
Berapa lama jangka waktu trading dan investasi?
Sebaliknya, teknik dasar dari investasi adalah “beli lalu tahan.” Artinya, investor akan membeli produk investasi untuk disimpan hingga nilai atau harga produk tersebut meningkat, baru kemudian dijual kembali. Jangka waktu untuk menunggu peningkatan harga ini cukup panjang, biasanya mulai dar tiga hingga puluhan tahun.
Bagaimana peluang profit-nya?
Trading forex online sedikit lebih unggul karena Anda dapat meraih peluang profit dua arah. Dalam trading forex, Anda tidak perlu menunggu harga rendah untuk mulai trading. Saat tren harga sedang turun pun, Anda bisa trading dengan membuka order sell, kemudian Anda tutup order saat harga turun. Arah sebaliknya mirip dengan trading saham dan crypto, Anda buka order buy saat tren harga naik, lalu Anda tutup order saat harga sudah naik. Selisih harga saat Anda membuka dan menutup order inilah yang menjadi peluang profit Anda.
Biasanya broker menyediakan juga produk komoditi. Karena volatilitas yang tinggi, trader bisa mendapatkan peluang profit dengan lebih cepat. Meskipun profit yang didapat mungkin tidak langsung dalam jumlah besar, tapi trading dapat menjadi bisnis jangka panjang dengan profit yang konsisten jika dilakukan dengan konsisten juga.
Berbeda dengan trading yang mengutamakan pergerakan dan volatilitas harga, investasi lebih mementingkan performa produk finansial yang dipilih. Misalnya, jika Anda investasi saham, Anda akan menganalisis perusahaan mana yang performanya akan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan. Performa yang meningkat ini mengindikasikan kenaikan harga saham, sehingga Anda bisa meraih profit dari capital gain, atau selisih antara harga jual dan beli. Anda juga akan menerima profit dalam bentuk dividen, yaitu profit perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya. Namun, jika Anda adalah investor emas, Anda perlu memperhatikan pergerakan harga emas dan tentunya tidak ada dividen, ya.
Dengan investasi, Anda harus lebih sabar karena Anda tidak bisa meraih peluang profit secepat trading. Namun, jika Anda berinvestasi di produk yang tepat, Anda bisa mendapatkan return yang cukup tinggi di tahun-tahun mendatang.
Apakah ada risiko rugi?
Investasi pun juga memiliki risiko loss. Bayangkan jika prediksi Anda meleset dan harga produk investasi yang Anda beli jatuh. Tentu Anda akan mengalami kerugian. Untuk menghindarinya, lakukan diversifikasi portfolio. Investasikan dana Anda di beberapa produk yang berbeda agar jika terjadi kerugian di salah satu produk, kerugian tersebut masih bisa ditutup dengan profit dari produk lain.
Trading dan investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilih sesuai profil risiko Anda dan jangan lupa cari tahu sebanyak mungkin tentang produk finansial yang akan Anda pilih.
3 faktor penggerak harga minyak Dalam Trading
Minyak mentah sering juga disebut “emas hitam” karena potensinya yang luar biasa untuk investasi dan perdagangan, tidak kalah dengan emas. Fluktuasi harganya pun sangat tinggi dan volatil. Dari $105 per barel di tahun 2014, harga minyak tergelincir turun hingga $30 per barel di awal tahun 2020 ini. Tentu saja ini membuka peluang profit yang tinggi bagi para trader minyak. Apalagi karena trader minyak online bisa meraih peluang profit dua arah. Anda tertarik? Pelajari dulu faktor-faktor penggerak harga minyak berikut.
1. Kebijakan OPEC dan negara-negara penghasil minyak
Ada banyak negara produsen minyak. 12 di antaranya adalah anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), yaitu Aljazair, Angola, Arab Saudi, Ekuador, Irak, Iran, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Venezuela. Negara-negara penghasil minyak lain, seperti Rusia, Amerika Serikat, China, Kanada, dan Meksiko, tidak bergabung dalam OPEC.
Anggota OPEC bekerja sama untuk menentukan stabilitas harga minyak mentah dengan cara meningkatkan atau mengurangi produksi minyak. Di saat yang bersamaan, situasi dan kondisi negara-negara produsen minyak, baik OPEC dan non OPEC, juga mempengaruhi harga minyak. Misalnya, hubungan politik Iran dan Venezuela dengan Amerika Serikat yang kurang mulus, embargo minyak Arab, perang Irak dan Iran. Kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, serta bencana juga berpengaruh karena berhubungan dengan faktor kedua, yaitu supply and demand.
2. Supply and demand minyak mentah
Supply and demand, atau penawaran dan permintaan, mendorong fluktuasi harga semua barang, termasuk minyak mentah. Supply minyak sendiri biasanya berkisar 1-2 juta barel lebih banyak daripada demand-nya, sehingga tentu butuh tempat untuk menyimpan cadangan minyak mentah tersebut, yang akan digunakan saat produksi minyak menurun.
Semakin banyak supply minyak cadangan, semakin turun harga minyak mentah di pasaran. Ini karena tempat penyimpanan minyak cadangan terbatas, sehingga sisa cadangan minyak mau tidak mau harus dijual ke pasaran jika tempat penyimpanan sudah penuh.
Faktor lain yang mempengaruhi supply adalah kondisi negara penghasil minyak itu sendiri. Misalnya, produksi minyak bisa menurun akibat adanya konflik di Timur Tengah, sehingga supply minyak cadangan pun menurun. Semakin sedikit supply minyak cadangan, maka harga jual minyak di pasaran akan semakin tinggi.
Bicara soal demand minyak, biasanya berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang baik biasanya disebabkan oleh meningkatnya bisnis dan industri. Jika bisnis dan industri meningkat, berarti penggunaan minyaknya pun semakin banyak, supply minyak cadangan semakin sedikit, sehingga harga minyak akan meningkat. Sebaliknya, di saat kondisi ekonomi kurang baik, misalnya karena pandemi virus corona, banyak industri yang produksinya menurun, bahkan tutup. Berkurangnya aktivitas bisnis dan industri ini berdampak pada menurunnya penggunaan minyak, sehingga supply minyak cadangan semakin banyak, dan harga minyak makin turun.
Selain itu, demand dari penggunaan minyak pribadi juga berpengaruh. Misalnya demand minyak meningkat saat musim panas, di mana banyak orang yang bepergian untuk liburan. Demikian juga dengan musim dingin, di mana kebutuhan minyak meningkat untuk keperluan penghangat ruangan.
3. Perkembangan teknologi produksi minyak
Selain penyimpanan, supply minyak juga berkaitan dengan pemboran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan perusahaan minyak untuk memproduksi minyak dengan lebih cepat dan banyak. Contohnya adalah penemuan teknik fracking yang memungkinkan perusahaan minyak untuk mengebor minyak shale dari bebatuan. Karena teknik ini memudahkan pengeboran minyak, supply minyak pun menjadi lebih tinggi daripada demand-nya, sehingga harga minyak ikut turun.