Charger mobil listrik adalah sistem pengambilan daya dan energi supaya mesin hidup lalu mobil bisa dijalankan. Ini merupakan teknologi anyar yang bakalan viral.
Sebagian besar teknologi yang digunakan adalah Wireless Charging. Teknologi pengisian daya tanpa menggunakan kabel dan konektor. Bahkan ada yang hanya mengandalkan udara untuk menjembatani daya antara kendaraan dengan pusat transmisi.
Kamu harus tahu istilah teknologi yang digunakan alat charger mobil listrik. Termasuk cara menggunakannya. Apalagi varian sistem teknologi ini berbeda-beda. Maka dari itu, silakan baca artikel sampai tuntas. Baru, kamu bakal mendapatkan informasi penting tentangnya.
Pengertian Teknologi Wireless Charging
Kalau pengertian wireless dari segi bahasa ialah tanpa menggunakan kabel. Jika dikaitkan dengan sistem teknologi wireless charging, artinya sistem pengisian listrik yang tidak membutuhkan kabel sedikitpun. Karena tidak bersambung langsung dengan sistem kendaraan. Yang pasti tidak perlu menggunakan connector.
Teknologi wireless charging memiliki banyak kelebihan. Salah satunya lebih aman serta nyaman saat digunakan. Lebih jauh dari itu, harga charger mobil listrik semacam ini lebih terjangkau. Apalagi ada unsur modernitas dan kecanggihan di dalamnya. Wajar kalau teknologi ini banyak digunakan. Belum lagi keamanan dari polusi lingkungan.
Sejarah Wireless Charging
Wireless charging bukan teknologi charger mobil baru. Karena tahun 1891 dipastikan telah muncul teknologi ini. Penemunya Nikola Tesla dan hasil risetnya disebut kumparan Tesla. Di waktu tersebut telah ada moméntum membangun energi tanpa kabel. Yang kekinian disebut teknologi nirkabel.
Riset Tesla dibuktikan dengan dibangunnya menara Wardenclyffe. Stasiun awal yang dijadikan pusat transmisi teknologi nirkabel. Menara tersebut bertegangan tinggi dan dianggap berbahaya di kala itu. Sehingga tahun 1917, hasil karya monumental Tesla ini pun dihancurkan. Namun tak disangka, jejak teknologi-nya masih koheren dengan saat ini.
Sistem Pengisian Wireless Charging
Terdapat dua sistem atau cara mengisi wireless charging. Yaitu, sistem pengisian statis dan sistem pengisian dinamis. Kalau kamu ingin mengetahui penjelasannya, silakan baca list di bawah ini:
1. Sistem Pengisian Statis
Yang dimaksud sistem pengisian statis ialah mengisi ketika kendaraan sedang berhenti. Misal mobil diparkir atau berada di Rest Area. Di tempat tersebut masih bisa mengisi daya dengan cara mencari charger mobil listrik terdekat. Namun harus ada stasiun-nya yang disebut WCS. Bisa dipastikan, alat tersebut ada di mana-mana.
2. Sistem Pengisian Dinamis
Sistem pengisian dinamis merupakan kebalikan dari sistem pengisian statis. Yaitu bisa mengisi daya ketika kendaraan sedang berjalan. Tekniknya membutuhkan udara yang berfungsi mengambil daya dari pemancar. Setelah itu ditransfer ke kendaraan melalui belitan pertama. Jadi, proses pengisian berlangsung terus menerus.
Jenis Wireless Charging Mobil Listrik
Terdapat beberapa wireless charging mobil listrik yang perlu diketahui. Kurang lebih 4 jenis yang dibedakan dari segi cara kerja. Nah, di bawah ini terdapat ulasan terkait hal tersebut. Yang diulas sederhana karena lebih teknis. Ini dia dan silahkan dibaca sampai selesai:
1. Wireless Charging Kapasitif (CWCS)
Wireless Charging Kapasitif merupakan charger nirkabel yang memanfaatkan arus perpindahan. Sistem ini berjalan kalau terdapat variasi medan listrik di dalamnya. Jadi tidak perlu menggunakan magnet dan gulungan untuk dijadikan pemancar. Karena yang dijadikan pusat transmisi untuk sistem ini adalah kopling.
2. Wireless Charging Permanen Magnet Gear
Kalau wireless charging permanen magnet gear tetap membutuhkan arus AC, torsi mekanis dan magnet transmetter. Pasalnya, kolaborasi ketiganya membuat mesin tetap hidup karena sudah disuplay daya. Konsep dasarnya berdasarkan pada perubahan sinkronik antara magnét pemancar dengan medan listrik.
3. Wireless Charging Induktif (IWC)
Jenis charger berikutnya wireless charging induktif. Di dalam komponen ini, harus ada koil transmitter dengan receiver yang bekerja secara induktif. Jika ada suplay AC di sana, otomatis medan magnet akan terbentuk. Proses terakhir, elektron dikeluarkan lalu muncul daya.
4. Wireless Charging Induktif Resonan (RIWC)
Wireless charging induktif resonan merupakan komponen resonator. Namun kualitas dan tegangannya lebih tinggi. Kelebihannya, komponen tetap berfungsi sekalipun di tengah medan magnet yang lemah daya. Artinya masih mampu mensuplai energi dan daya yang lebih besar untuk mobil.
Dengan membaca ulasannya saja, jelas kalau wireless charging induktif resonan tidak membutuhkan kabel. Pasalnya, transfer energi menggunakan udara. Syaratnya frekwensi koil resonansi harus balance. Penentunya berada di belitan transmitter dengan receiver. Kalau kinerja keduanya bagus, proses suplay energi juga lancar.
Itulah teknologi charger mobil listrik paling kekinian dan canggih. Sekarang sudah sering digunakan pada mobil edisi terbaru.